Latar Belakang :
- Evaluasi umumnya hanya berorientasi pada ranah kognitif siswa
- Tingkat potensi kognitif siswa secara individu yang berbeda-beda sehingga evaluasi yang berorientasi pada ranah kognitif kurang valid untuk menggambarkan rating dari proses pembelajaran.
- Evaluasi pembelajaran harus berdasar pada dua sumber, yaitu subjek pembelajaran (pengajar/guru/dosen/tutor/dsb) dan objek pembelajaran (pelajar/siswa/mahasiswa) sehingga sifat evaluasi akan se-objektif mungkin.
Materi Pokok
- Evaluasi yang berorientasi pada nilai-nilai afektif dan psikomotorik harus ditonjolkan, sedangkan evaluasi yang berorientasi pada nilai-nilai kognitif harus dikurangi.
- Pendekatan dan strategi pembelajaran harus berorientasi pada metoda pembelajaran dan teknik evaluasi-nya.
Manfaat
- Mempermudah teknik evaluasi
- Siswa berkembang secara natural tanpa tekanan metal dan psikologis, menjadi diri sendiri, dan chemistri intrapersonal baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru akan lebih sehat.
- Menanamkan nilai-nilai demokratis.